cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Fenomena dan Bahaya Praktek Perdukunan dalam Perspektif Islam

Membedah praktik perdukunan yang dianggap suci oleh sebagian masyarakat namun bertentangan dengan ajaran Islam.

Ilustrasi Perdukunan

Perdukunan di Indonesia sering kali dipandang sebagai sesuatu yang suci dan dihormati. Tidak sedikit yang menganggap dukun sebagai wali Allah. Namun, bagaimana Islam sebenarnya memandang dukun dan praktiknya? 

Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang bahaya perdukunan, serta dampaknya terhadap akidah umat Islam.

Perdukunan: Tradisi Lama yang Menyesatkan

Perdukunan telah ada sejak zaman para nabi. Dukun sering dihormati sebagai tokoh yang memiliki kekuatan supranatural dan menjadi tempat bergantung masyarakat. 

Namun, Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam pernah menjadi korban sihir yang dilakukan oleh seorang dukun. Hal ini menunjukkan bahwa dukun bukanlah wali Allah, melainkan alat setan untuk menyebarkan kesesatan.

Hukum Islam tentang Perdukunan

Dalam Islam, dukun sangat dikecam. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Ù„َÙŠْسَ Ù…ِÙ†َّا Ù…َÙ†ْ تَÙƒَÙ‡َّÙ†َ Ø£َÙˆْ تُÙƒُÙ‡ِّÙ†َ Ù„َÙ‡ُ

"Bukan termasuk golongan kami orang yang menjadi dukun atau yang meminta bantuan kepada dukun." (HR. Al-Bazzar)

Selain itu, mendatangi dukun dan mempercayai ucapannya adalah dosa besar. Nabi bersabda bahwa salat seseorang tidak akan diterima selama 40 malam jika ia sekadar bertanya kepada dukun, dan jika ia mempercayai dukun, maka ia telah kufur terhadap Al-Qur'an (HR. Muslim, HR. Ahmad).

Bahaya Praktik Perdukunan

Berikut adalah beberapa alasan mengapa perdukunan dianggap sebagai sarana kesesatan:

  1. Ramalan tentang hal gaib: Dukun sering kali mengklaim mengetahui masa depan, padahal hanya Allah yang mengetahui hal-hal gaib (QS. Al-An’am: 59).
  2. Mengajarkan akidah sesat: Dukun sering menyebarkan keyakinan tentang kekuasaan roh-roh, padahal Islam menegaskan bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu (QS. Al-Baqarah: 20).
  3. Menyebarkan kesyirikan: Praktik seperti penggunaan jimat, mantra, atau sesajen adalah bentuk syirik yang jelas dilarang dalam Islam.
  4. Mengundang jin setan: Banyak dukun yang bersekutu dengan jin untuk tujuan seperti pesugihan, pelaris, atau balas dendam.
  5. Menyebarkan permusuhan: Dukun sering kali memprovokasi konflik dengan menuduh seseorang telah melakukan sihir.
  6. Sihir yang merusak: Beberapa dukun melakukan sihir untuk mencelakai atau bahkan membunuh orang lain.

Fenomena Dukun di Nusantara

Di Indonesia, perdukunan memiliki berbagai wajah. Beberapa dukun dikenal dengan gelar seperti "ustaz", "ajengan", atau "kyai", meskipun praktik mereka jelas bertentangan dengan syariat Islam. Hal ini menuntut umat untuk lebih waspada dan lebih selektif sehingga tidak mudah tertipu oleh gelar atau penampilan seseorang.

Kesimpulan

Perdukunan adalah salah satu bentuk kesesatan yang harus dijauhi oleh setiap Muslim. Dalam Islam, hanya Allah yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu, dan meminta bantuan kepada dukun sama saja dengan menduakan Allah. 

Mari kita tingkatkan keimanan dan terus belajar agar tidak terjerumus ke dalam praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Posting Komentar

Posting Komentar

close