Inovasi pelajar SMP Ponorogo menciptakan alat canggih berbasis RFID yang mencegah anak-anak di bawah umur mengendarai motor. Solusi efektif untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Fenomena anak-anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor tanpa izin resmi terus menjadi masalah serius di Indonesia. Kurangnya pengawasan orang tua dan minimnya kesadaran hukum membuat praktik ini masih marak terjadi, meski sudah jelas melanggar aturan lalu lintas dan membahayakan keselamatan.
Masalah Serius: Anak-anak di Bawah Umur Mengemudikan Motor
Undang-undang mengatur bahwa pengemudi kendaraan bermotor harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Untuk SIM C (sepeda motor), syarat usia minimal adalah 17 tahun. Namun kenyataannya, banyak anak usia SMP atau bahkan SD yang nekat mengendarai motor di jalan raya tanpa SIM, tanpa helm, dan tanpa pengetahuan memadai tentang keselamatan berkendara.
Kondisi ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, solusi yang dapat menghambat anak-anak mengendarai motor sebelum waktunya sangat dibutuhkan.
Inovasi Hebat dari Pelajar SMP Ponorogo
Di tengah kondisi tersebut, tiga pelajar SMP dari Ponorogo, Jawa Timur, hadir membawa solusi brilian. Mereka adalah Andiyan Rahman Hafid, Vanky Agrinda Tama, dan Maulan Bintang Pratama, yang masing-masing masih berusia 14 tahun.
Ketiganya berhasil menciptakan alat pendeteksi KTP dan SIM berbasis RFID untuk mengaktifkan mesin sepeda motor. Alat ini dirancang agar motor hanya dapat dinyalakan jika pemiliknya memindai kartu identitas resmi seperti KTP dan SIM. Tanpa keduanya, motor tidak akan bisa distarter.
“Jika kami scan RFID menggunakan KTP maka sepeda motor bisa distarter, jika belum (scan KTP dan SIM) motor tidak bisa distarter. Hal tersebut akan meminimalisir pengendara sepeda motor di bawah umur karena mereka belum memiliki KTP atau SIM. Jadi kalau orang tua mereka tidak memberikan KTP ataupun SIM kepada mereka maka mereka tidak bisa mengendarai sepeda motor.”- ujar Andiyan Rahman Hafid, salah satu pencipta alat
Komponen dan Cara Kerja Alat Inovatif Ini
Alat ini dibangun menggunakan beberapa komponen elektronik sederhana namun efektif, antara lain:
- RFID (Radio-frequency Identification)
- Arduino Nano
- Relay
- Buzzer
Proses pembuatannya memakan waktu sekitar 8 bulan dengan biaya yang tergolong sangat terjangkau, yaitu Rp 216 ribu. Mereka juga telah melakukan beberapa kali uji coba untuk memastikan alat ini bekerja dengan baik dan stabil.
“Sistem kerjanya adalah alat itu men-scan ID KTP dan memasukkan nomor SIM pada pemrograman. Jadi ketika ID KTP dan SIM itu sesuai maka alat tersebut bisa bekerja sebagaimana mestinya.”- ujar Dwi Sujatmiko, guru pembimbing mereka
Manfaat Ganda: Mencegah Anak-anak dan Cegah Pencurian Motor
Tak hanya sebagai alat pencegah anak-anak di bawah umur naik motor, alat ini juga berfungsi sebagai sistem keamanan tambahan untuk mencegah pencurian sepeda motor. Karena hanya ID yang terdaftar yang bisa menyalakan mesin, pencuri tidak akan bisa menggunakan motor jika tidak memiliki KTP atau SIM yang telah diprogramkan ke alat.
Inovasi ini sejalan dengan semangat keselamatan lalu lintas yang sedang digalakkan oleh berbagai instansi, termasuk Korlantas Polri. Harapannya, inovasi semacam ini bisa dikembangkan lebih lanjut dan digunakan secara luas di masyarakat, terutama oleh orang tua yang ingin lebih disiplin dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka.
Langkah Selanjutnya: Potensi Komersialisasi dan Dukungan Pemerintah
Alat ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk massal. Dukungan dari pemerintah daerah, dinas pendidikan, serta instansi keselamatan berkendara bisa mempercepat proses komersialisasi teknologi karya pelajar ini. Dengan penyempurnaan desain dan sistem, alat ini bahkan dapat dipasarkan sebagai salah satu fitur keamanan standar di motor keluaran terbaru.
Kesimpulan
Inovasi yang dilakukan oleh pelajar SMP di Ponorogo ini membuktikan bahwa solusi cerdas bisa datang dari siapa saja, termasuk generasi muda. Mereka tidak hanya peduli pada teknologi, tetapi juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap keselamatan di jalan raya.
Semoga lebih banyak inovasi seperti ini dapat bermunculan dan mendapatkan perhatian dari publik serta pihak berwenang.
Yuk, Dukung Inovasi Anak Bangsa!
Bagaimana menurutmu tentang inovasi alat pencegah anak-anak mengendarai motor ini? Apakah menurutmu alat ini perlu segera diproduksi massal?
Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar dan jangan lupa bagikan artikel ini agar semakin banyak orang tua sadar akan pentingnya keselamatan anak dalam berkendara.
Posting Komentar